Tap To Call 08001701313

Select a Country

Find a Dealer in your Area

Find a Dealer

When you need a smart, dependable dealer, count on our team of independent professionals for your heating, cooling and water heating needs.
Blog
Blog
Blog
Blog

9 Perbedaan Air Tanah dengan Air Permukaan yang Perlu Diketahui

| Senin September 30, 2024
perbedaan air tanah dengan air permukaan

Air adalah salah satu kebutuhan paling mendasar dalam kehidupan manusia. Setiap hari, kita menggunakannya untuk berbagai keperluan, mulai dari mandi, memasak, hingga membersihkan rumah. Namun, pernahkah Anda berpikir tentang asal-usul air yang kita gunakan setiap hari? 

Sumber air yang sering kita gunakan terbagi menjadi dua jenis, yaitu air tanah dan air permukaan. Meskipun keduanya sama-sama air, namun ada beberapa perbedaan mendasar yang perlu Anda ketahui. Artikel ini akan menjelaskan perbedaan air tanah dengan air permukaan secara detail, sehingga Anda bisa lebih memahami sumber air di sekitar kita.

Temukan Water Heater Ideal untuk Rumah atau Bisnis Anda!

Apa yang Dimaksud dengan Air Tanah?

Air tanah adalah air yang tersimpan di bawah permukaan tanah. Proses terbentuknya air tanah dimulai ketika hujan turun ke bumi dan meresap ke dalam lapisan tanah melalui proses yang dikenal sebagai infiltrasi. Setelah meresap, air tersebut akan mengalir ke bawah hingga mencapai lapisan tanah yang lebih padat atau batuan yang tidak dapat ditembus, lalu terkumpul di sana. Tempat terkumpulnya air ini disebut sebagai akuifer.

Apa yang Dimaksud dengan Air Permukaan?

Berbeda dengan air tanah, air permukaan merupakan air yang berada di atas permukaan bumi, seperti danau, sungai, waduk, serta laut. Air ini berasal dari presipitasi atau hujan yang tidak terserap oleh tanah, melainkan mengalir di atas permukaan tanah menuju badan air yang lebih besar. Air permukaan juga dapat berasal dari lelehan es atau salju di daerah pegunungan.

Baca Juga: 6 Alasan Mengapa Kita Harus Menghemat Air: Lindungi Masa Depan Kita

Perbedaan Air Tanah dengan Air Permukaan

Sekarang setelah Anda memahami definisi dari air tanah dan air permukaan, mari kita bahas beberapa perbedaan utama antara kedua jenis air ini:

1. Lokasi

Perbedaan paling mendasar antara air tanah dan air permukaan adalah lokasinya. Air tanah berada di bawah permukaan bumi, tersimpan dalam lapisan tanah atau batuan, sementara air permukaan berada di atas tanah, di dalam danau, sungai, atau laut. Lokasi ini tidak hanya memengaruhi cara kita mengakses air, tetapi juga kualitas dan ketersediaannya.

2. Kualitas Air

Secara umum, kualitas air tanah lebih baik dibandingkan air permukaan. Ini karena air tanah melalui proses penyaringan alami ketika meresap melalui lapisan tanah dan batuan. Proses ini membantu menghilangkan banyak kontaminan dan patogen. Sebaliknya, air permukaan lebih rentan terhadap polusi, terutama di daerah-daerah yang dekat dengan pemukiman atau industri.

3. Ketersediaan

Ketersediaan air permukaan biasanya lebih jelas terlihat dan lebih mudah diakses dibandingkan air tanah. Sungai, danau, dan waduk adalah sumber air yang dapat langsung dimanfaatkan, sedangkan air tanah harus digali dari sumur atau sumber mata air. Namun, pengambilan air tanah yang berlebihan bisa menyebabkan penurunan air tanah, sedangkan air permukaan cenderung lebih dipengaruhi oleh faktor cuaca.

4. Sumber Pengisian

Air tanah diisi oleh infiltrasi hujan yang meresap ke dalam tanah, sementara air permukaan berasal dari aliran permukaan, hujan langsung, atau lelehan salju. Air permukaan dapat dengan cepat bertambah atau berkurang sesuai dengan perubahan musim atau iklim, sedangkan air tanah cenderung mengalami perubahan yang lebih lambat.

Baca Juga: Manfaat Air dalam Bidang Industri yang Jarang Diketahui

5. Penggunaan

Air tanah umumnya digunakan untuk keperluan domestik dan pertanian, terutama di daerah yang jauh dari sumber air permukaan. Di banyak daerah pedesaan, air tanah adalah satu-satunya sumber air yang dapat diandalkan. Sebaliknya, air permukaan lebih sering digunakan untuk irigasi skala besar, pembangkit listrik tenaga air, serta industri.

6. Kerentanan terhadap Perubahan Cuaca

Air permukaan sangat dipengaruhi oleh kondisi cuaca. Misalnya, ketika musim hujan, jumlah air permukaan dapat bertambah secara signifikan, bahkan berpotensi menimbulkan banjir. Sebaliknya, saat musim kemarau, air permukaan dapat mengering atau berkurang drastis. Air tanah, meskipun juga terpengaruh oleh perubahan cuaca, memiliki cadangan yang lebih stabil karena proses pengisian ulangnya berlangsung lebih lambat.

7. Proses Pengolahan

Karena air permukaan lebih rentan terhadap kontaminasi, air ini memerlukan proses pengolahan yang lebih rumit sebelum dapat digunakan sebagai air minum. Proses ini meliputi filtrasi, klorinasi, dan kadang-kadang desinfeksi dengan sinar UV. Di sisi lain, pengolahan air tanah sering kali memerlukan perlakuan yang lebih sederhana, terutama jika sumber airnya tidak tercemar.

8. Keberadaan Patogen

Air tanah cenderung lebih aman dari kontaminasi patogen dibandingkan air permukaan. Hal ini karena ketika air hujan meresap ke dalam tanah, lapisan tanah dan bebatuan bertindak sebagai filter alami. Proses ini membantu menyaring banyak bakteri dan mikroorganisme yang mungkin ada di air permukaan, sehingga air tanah lebih terlindungi dari patogen. Sebaliknya, air permukaan yang langsung terpapar lingkungan terbuka lebih rentan terkontaminasi oleh berbagai sumber bakteri, seperti limbah dan polusi dari permukaan.

Baca Juga: 7 Manfaat Uap Air Panas untuk Wajah: Dapat Memperlambat Penuaan?

9. Zat Terlarut

Air secara alami memiliki kemampuan untuk melarutkan berbagai zat, dan inilah yang menjadi perbedaan lain antara air tanah dan air permukaan. Air tanah memiliki kandungan zat terlarut yang lebih banyak dibandingkan dengan air permukaan. Hal ini disebabkan oleh kontak yang lebih lama antara air tanah dengan tanah dan batuan di sekitarnya. Selama proses peresapan, air tanah menyerap berbagai mineral dari tanah dan bebatuan, seperti kalsium, magnesium, dan zat besi. 

Selain mineral, air tanah juga bisa mengandung zat terlarut lainnya seperti metana, garam, hingga hidrogen sulfida, yang memberikan karakteristik khusus pada air tersebut. Sementara itu, air permukaan memiliki interaksi yang lebih singkat dengan lingkungan sekitarnya, sehingga kandungan zat terlarutnya biasanya lebih sedikit.

Cari Water Heater Terbaik untuk Rumah dan Bisnis Anda?

Kesimpulan 

Demikianlah penjelasan perbedaan air tanah dengan air permukaan. Setiap jenis air memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Air tanah cenderung lebih bersih dan stabil ketersediaannya, tetapi memerlukan upaya lebih besar untuk mengaksesnya. Sementara itu, air permukaan lebih mudah diakses, tetapi kualitasnya sering kali lebih rendah dan lebih rentan terhadap perubahan cuaca.

Memahami perbedaan antara air tanah dan air permukaan membuat kita bisa lebih bijak dalam menggunakan dan melestarikan sumber daya air. Mengingat bahwa ketersediaan air bersih makin menipis akibat pertumbuhan populasi dan perubahan iklim, penting bagi kita untuk menjaga kelestarian sumber air yang kita miliki. 

Jika Anda sedang mencari solusi untuk kebutuhan air panas, mengunjungi Rheem menjadi langkah yang tepat. Rheem menyediakan layanan Jual Water Heater Rumah Tangga & Komersial yang cocok untuk berbagai kebutuhan. Selain itu, Rheem terus berupaya untuk meningkatkan efisiensi operasionalnya, bekerja lebih cerdas, dan lebih berkelanjutan dengan mengonsumsi lebih sedikit sumber daya, mengurangi limbah, hingga memastikan proses yang lebih aman dan sederhana. 

Menggunakan produk Rheem tidak hanya memberikan kenyamanan, tetapi juga berkontribusi pada keberlanjutan lingkungan. Jadi, jika Anda membutuhkan water heater untuk rumah atau bisnis, hubungi Rheem sekarang juga!

Related Posts

Dengan terus menggunakan situs web ini, Anda menyetujui penggunaan cookie kami. Untuk informasi lebih lanjut, lihat Pernyataan Privasi kami.

Setuju